PEMAKNAAN KONSEP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN PADA “MASJID DARUSSALAM” DENGAN METODE HERMENEUTIKA INTENSIONALISME

Sejak zaman Nabi Muhammad SAW keberadaan masjid mempunyai banyak fungsi selain fungsi utamanya sebagai tempat untuk beribadah, masjid juga berfungsi sebagai pusat pemerintahan dalam mengurus dan membina segala kepentingan umat, mulai dari bidang ekonomi, pendidikan, sosial kemasyarakatan, hingga bidang politik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami konsep akuntabilitas pengelolaan keuangan pada organisasi nirlaba khususnya organisasi keagamaan. Penelitian ini menggunakan Hermeneutika Intensionalisme untuk memaknai konsep akuntabilitas pada Masjid Darussalam. Akuntabilitas sendiri merupakan sebuah konsep yang dimaknai beragam berdasarkan konteks dan pengarangnya. Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa pada Masjid Darussalam akuntabilitas secara garis besar dimaknai dua konsep. Yang pertama akuntabilitas spiritual yakni pertanggungjawaban pengelolaan keuangan kepada Tuhan dan akuntabilitas sosial yang dimaknai sebagai pertanggungjawaban pengelolaan keuangan kepada masyarakat. Dalam akuntabilitas sosial terdapat 4 (empat) unsur yang membangun konsep akuntabilitas tersebut. Yakni akuntabilitas keuangan berkaitan dengan pertanggungjawaban dalam melaporkan pengelolaan keuangan. Akuntabilitas fisik yakni pertanggungjawaban mengenai segala aset yang dimiliki. Akuntabilitas dakwah merupakan pertanggungjawaban terkait kualitas kegiatan keagamaan yang disampaikan. Akuntabilitas moral dinilai sebagai pertanggungjawaban berkaitan dengan perilaku di masyarakat